TEH TAWAR MANIS

Thursday, September 5, 20130 komentar

Oleh : Tlo Ahonk

Siang itu, travel yang membawaku dari pasuruan menuju hotel green villas bali telah sampai lokasi. Yang sebelumnya aku dibawa mengitari are bali diantaranya bom bali 1. Rasa bahagia teramat aku rasakan saat itu, dimana aku baru pertama kalinya menginjakkan kakiku di bumi bali.
Yah! FLP lah yang telah membawaku sampai disini. Oh iya rasanya kita belum berkenalan ya. Aku yasser, ramputku teramat pendek dan dari segi penampilan sih biasa saja. Dan satu lagi temanku dari satu daerah wahyudi, dia adalah seorang tata usaha di salah satu sekolah negeri di pasuruan. Selain menjadi TU, dia juga aktif disalah satu bisnis marketingnya. Sedangkan aku sendiri saat ini sibuk bekerja di salah satu industri farmasi di pasuruan juga.
Jam menunjukkan pukul 12.34, dan sampailah aku di lobby hotel. Sesampainya disana aku langsung check in dan registrasi ke panitia. Karena temanku yang satunya adalah pengganti, jadi aku tidak sekamar dengannya. Aku mendapatkan kunci kamar 4017, sedangkan dia di kamar 4021 kalau tidak salah. Setelah mendapatkan kunci, kami langsung bergegas menuju hotel sembari diantar salah seorang panitia. Kebetulan kamar kami ada di lantai 3, jadi untuk menuju kesana harus melewati tangga. Wah... capek juga ya kalau terus-terusan naik turun. Belum sampai di anak tangga pertama, eh ternyata ada liftnya juga. Wah aku langsung jingkrak-jingkrak dalam hati. “di pasurun tidak ada hotel atau tempat belanja yang ada liftnya gini” pikirku.
Sesampainya dikamar, aku langsung merebahkan tubuhku di kasur yang teredia. Kebetulan di dalam kamar itu, ada berbagai fasilitas diantaraya : AC, TV, kamar mandi dan 2 tempat tidur. Lagi-lagi aku merasa sedikit berada di surga dunia. Setelah kurasa cukup istirahat, aku langsung mandi dan ganti baju. Kemudian aku keluar ke depn kamar, kunikmati indahnya pemandangan di areal hotel yang kebetulan juga dekat dengan bandara ngurah rai bali. Jadi setiap 10 menitanlah terdengar suara kapal yang akan landas ataupun terbang.
Beberapa menit melepas penat didepan kamar, uncullah seorang laki-laki dan melewati depan hotel, kemudian dengan senyum manisnya dia menyapaku yang kebetulan aku sedang menikmati pemandangan luar bersama temanku tadi. Dika, yah Dika namanya, tapi bukan Raditya Dika lho... Dia kalau tidak salah perwakilan dari Jawa Barat. Setelah ngobrol - ngobrol sebentar sambil sharing daerah masing-masing, datanglah seorang laki-laki tampan dari sebelah kamarku. “halo” sapanya. Dia adalah Yanuardi Syukur perwakilan dari luar jawa. Entah darimana lupa aku. Hehe... maklum disana aku mendapat banyak kenalan.
Singkat cerita, kami berempat turun dari lantai 3, rencananya sih mau mencari makan. Kebetulan juga kami belum makan semua. Setelah menyusuri lift dan tepian kamar, sampailah di lobby hotel. Disana, kita ketemu lagi sama salah satu utusan dari luar jawa juga. Tapi alhamdulillah lupa juga daerahnya. Gege S Mappangewa, ciri khasnya adalah ada sedikit jenggot yang tumbuh. Sekalian deh mas GG diajak makan juga. Di dekat hotel, ada deretan warung kecil yang menjual aneka makanan dan minuman.
Kami akhirnya memilih warung yang paling pojok sendiri. Satu persatu dari kami memesan makanan sesuai selera. Aku sendiri tidak begitu suka dengan makanan berkuah. Setelah semua kebagian pesanan masing-masing, giliran ibu penjual menawari kami minuman, nah disinilah ada sedikit kejadian yang bikin ibu penjual itu kebingungan.
Ibu penjual : “masnya mau minum apa?”
Mas Yanuar : “Saya munim es jeruk bu”
Ibu penjual :” kalau masnya minum apa?” sampil menunjuk mas Dika.
Mas Dika : sedikit lama menjawab “ saya pesan teh tawah manis bu”
Ibu penjual : @@##???? Sambil plonga – plongo kebingungan
Sontak kamipun tertawa terbahak-bahak mendengar ucapan mas Dika tadi sambil menghentikan makan sejenak. “Hahahaha” tawa kami menambah suasana keakraban.
“Eh... iya bu maaf salah, teh tawar maksudnya”. Tegur mas Dika sambil tertawa.
Suasana kembali mencair, tidak terasa makanan sudah habis, dalam suasana santai sambil bercerita pengalaman masing – masing tentang aktifitasnya. Adalagi kejadian kecil yang bikin perut ini terkoyak oleh hal itu.
“Bu, saya tambah es teh dinginnya satu” tegur mas GG. Kami yang ssebelumnya saring sharing pengalaman tiba-tiba terhenti sejenak mendengar ucapan mas GG tadi. Si ibu juga awalnya lolak lolok kebingungan. “hahaha” lagi-lagi tawa itu mencair di warung kecil ini. “ Semua es itu dingin deh kayaknya” sapaku pada mas GG. Sharing pengalaman berlanjut lagi, mas GG yang sering mengirimkan naskahnya di media cetak, ada sedikit keluhan tentang naskah yang dimuat akan tetapi royaltinya masih belum saja di berikan. Samapia-sampai mas GG merasa bosan dengan perlakuan media cetak itu dan tidak lagi menagih royalti itu sampai pihak media cetak itu sendiri yang sadar diri. Tidak terasa setelah ngobrol panjang pengalaman masing-masing, minuman kami sudah bocor semua di gelasnya. Itu tandanya sudah waktunya kami kembali ke hotel. Belum sempat aku mengambil selembar uang kertas eh sudah dibayarin sama salah satu masnya tadi. Aku jadi merasa tidak enak sama masnya. Sudah baru kenal eh makan dan minum dibayarin semua. “terima kasih deh mas” sapaku sambil bersorak bahagia.

Pasuruan, 03 September 2013
22:25 WIB
Share this article :
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. YASSER HUDAYA - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger