Oleh: Tlo Ahonk
Seperti yang kita rasakan bersama, tahun 2014 merupakan tahun perkembangan teknologi yang amat pesat. Sejak kemunculan smarphone beberapa tahun silam, kita merasa lebih dekat dengan media, baik itu media massa, media sosial, dan sebagainya. Terlebih pada media yang terkoneksi dengan internet. Hampir seluruh masyarakat baik itu pemuda atau di atasnya tidak luput dari aktifitas dunia maya. Walaupun hanya sekedar membuka media sosial, baca portal berita atau bahkan streaming televisi dan sebagainya. Dengan kemudahan dan semakin bagusnya jaringan yang ada, masyarakat menjadi lebih pintar. Apalagi tahun ini, Indonesia sedang mengadakan pesta rakyat. Dalam ajang ini, masyarakat lebih pintar memilih karena mereka cenderung mencari informasi terlebih dahulu siapa calon pemimpin kita. Tentunya, setiap kemajuan teknologi pasti ada efek negatifnya. Diantaranya banyak bermunculan website, blog atau portal abal-abal yang menjelek-jelekkan tiap pasangan. Selain itu, isu adanya hacker juga gencar bermunculan sesaat sebelum pemilihan presiden. Banyak pejabat pemerintahan atau website pemerintahan yang tidak luput dari serangan hacker australia dan amerika. Ini tentu memicu perpecahan antar masyarakat yang saling adu argument lantaran fanatisme yang tinggi. Dampak positif yang bisa kita rasakan juga banyak, kita bisa lebih melek teknologi, kita lebih pintar memilah mana yang hoax (abal-abal) dan mana yang terverifikasi kebenarannya.
Sebagai penyedia media atau penyedia informasi, seharusnya kita memberikan berita yang apa adanya. Tidak terlalu berlebihan atau membohongi pembaca. Setiap informasi yang kita berikan haruslah memuat kesopanan dan norma yang ada. Jangan membuat pembaca kita semakin takut atau memancing kemarahan. Buatlah pembaca kita merasa mendapatkan informasi yang benar dan aktual, bermanfaat untuk menambah pengetahuan. Apalagi bila tulisan kita memuat hal ilmiah atau ilmu pasti. Shdah barang tentu kita mematuhi aturan-aturan yang berlaku.
