Betapa malangnya nasibku setelah ku mendengar semua jawaban darimu, derail udara yang berhembus membangunkan bulu tubuhku dalam penantianmu. Tak lama kemudian suara itu berima membuat telingaku semakin tak sanggup mendengarnya. Setelah itu aku langsung syok mendengarnya, namun aku tetap berusaha tegar, meski sebenarnya hati ini tak kuasa menerima kenyataan pahit ini. Apalah daya ku tak bisa memaksakan kehendakku. Aku harus memerimanya dengan ikhlas.
Kau yang selama ini aku tunggu dengan penuh kesabaran, slalu beusaha ada di sampingmu dan menemani hari – harimu. Ku ingin slalu menghiburmu saat kau dalam kesendirian, kegundahan, dan sebagainya. Berharap ku kan menjadi orang yang berarti buatmu.
Kenyataan itu tak sejalan dengan apa yang aku harapkan, ternyata ku tak brarti buatmu, bahkan mungkin aku malah mengganggu dalam hidupmu. Meski saat kau sakit ku selalu menemanimu. Dan kini aku kan berusaha bhagia melihat kebahagiaanmu, meski tak bersamaku dan berat tuk melepaskan dirimu.
maafkan aku yang telah buatmu marah, terganggu dan ngerasa ga’ nyaman. sikapku yang tidak cocok dengan kepribadianmu, aku tak ingi buat kamu marah, tapi mungkin emang caraku menyayangimu salah. sehingga kamu merasa ga’ nyaman.
jika saja kau beri aku kesempatan untuk mengertimu, aku akan berusaha merubah sikapku ini, aku akan belajar menyayangimu sesuai dengan keinginanmu. sayangnya itu tak mungkin sudah, karena kau telah membenciku karena ulahku sendiri. mungkin sulut tuk memperbaikinya. apalagi saat ini aku sudah mempunyai sseorang pendamping, sedangkan hatiku masih sangat menyayangimu.
satu pesan buatmu, sampai saat ini aku masih mencintaimu, aku kan menerima keputusanmu asal kau bhagia. semoga kau mendapatkan orang yang lbih bhaeg driq. L U F
By. Yasser Hudaya ( Tlo Ahonk )
Sabtu, 16 oktober 2010