Pada zaman dahulu, hiduplah angsa buruk rupa. dia hidup sebatang kara. Setiap malam, ia selalu berkata pada bintang "Kapan engkau berikan sebagian cahayamu untukku?". Namun sang bintang tidak pernah memberikan sedikit cahaya untuk angsa itu. Ia hanya terdiam dan terpaku diatas. Hingga suatu hari datanglah seekor angsa yang rupawan. Dengan gagahnya ia berkacak pinggang didepan angsa buruk rupa itu, hingga angsa buruk rupa itu jatuh hati padanya. akan tetapi angsa buruk rupa itu enggan mengungkapkannya. Karena ia sadar akan keadaannya. Angsa itu hanya mampu memendam rasa itu dan tidak terlalu berharap padanya. Hingga suatu saat ia mendengar kabar bahwa angsa nan rupawan itu terpikat pada angsa cantik jelita dari negeri sebrang. Dan saat ingsa buruk rupa tak kuasa menahan kesedihannya dan ia berkata pada bebintang "Akankah engkau tidak memberiku satu kesempatan bahwa cahayamu nyata untukku. Keindahanmu ada dalam malamku. Dan pesonamu muncul dalam mimpiku. Tak adakah keajaiban ketika aku terbangin dari lelapku nanti?" Hingga angsa itu terus menitikan air matanya. Ia tidak tahu lagi apa yang harus dilakukan dan pada siapa ia mencurahkan segala kesedihannya. Ia hanya merenung dan berharap agar ada keajaiban. Keesokan harinya, sang angsa rupawan dan angsa cantik jelita menggelar pesta yang amat meriah. Dan tidak satupun penduduk yang melewatkan perhelatan acara itu. Tak terkecuali angsa buruk rupa. Ia datang dan melihat betapa serasi dan bahagianya mereka. Lama ia memandangi mereka, Tiba-tiba datanglah angsa cantik itu menghampirinya dan berkata "Hai kamu, Untuk apa kau sedari tadi melihat kami. Apa kau iri? Tentunya kau merasa tak secantik diriku bukan? Dan tampaknya kau menyukai pasanganku? Jika benar, enyahlah kau dari sini..!!! Anginpun takkan mau mengusikmu. Kau tahu kenapa? Karna Kau terlalu hina!!" Dengan angkuh dan sombongnya angsa itu meninggalkan angsa buruk rupa yang saat itu tak mampu lagi membendung tetesan air mata yang terus berjatuhan karena ucapan angsa cantik tadi. Namun dengan perlakuan yang sekejam itu angsa buruk rupa tetap berusa tegar dan menerima dengan sabar dan iapun langsung pergi meninggalkan pesta itu karena tidak ingin merusak kebahagiaan mereka. Namun tak diduga sesampainya dirumah, ia mendapati angsa rupawan yang selama ini ia kagumi telah berada dirumahnya sambil tersenyum menambah elok parasnya seraya berkata " maafkan aku atas kejadian di pesta tadi. Aku tidak menyangka, pasanganku bisa sekejam itu menyakiti hati orang lain. " angsa buruk rupapun jadi salah tingkah dibuatnya. Ia lalu berkata," Kau tidak perlu meminta maaf, karena semua telah aku maafkan. Dan aku juga sadar akan diriku. Mengapa kau tinggalkan pasanganmu?"
Dwi karya : YASSER & RESTY