setelah perpisahan itu, seiring berjalannya waktu yang menghantarkanku
pada perpisahan ini. dulu saat aku dan kau masih sering bertemu. aku
merasa engkau tidak berarti buatku. semua pengrbananmu hanya ku acuhkan.
hingga pada suatu hari waktu memisahkan kita. kau pergi tanpa memberi
kabar, waktu itu kau pergi bagai badai yang tak ku ketahui kemana engkau
dan dimana engkau. setahun berjalan kau masih hadir dalam mimpiku. dan
satu mimi yang membuatku mulai merasakan betapa berartinya dirimu adalah
saat kau duduk di pelaminan bersama orang lain. tampak kebahagiaan
mengalir di wajahmu. dengan gaun nan indah kau nampak berbeda. kau
cantik dan bercahaya. saat itulah aku terbangun dari tidurku disertai
aliran air mata membasahi tidurku. sesal itu mulai datang menjemputku.
aku merasa telah menyia-nyiakan hadirmu. aku merasa cuman dirimulah yang
banyak berkorban untukku. banyak kenangan indah yang kita lewati meski
itu hanya sepeleh menurut orang lain. waktu terus berjlan hingga
bertahun tahun tanpa ada kabar darimu dan aku juga tidak tahu dimana
dirimu. kau menghiang bagai ditelan bumi, seperti pepatah kalau dunia
itu tak selebar daun kelor. setelah tiga tahun aku dalam kesendirian.
kutemukan dirimu. betapa senangnya aku. dan pada saat itu juga aku
langsung meminta maaf padanya dengan cucuran air mata. setelah bercakap
lewat sms barulah aku tahu kalau dirimu akan segera menjalani hidup baru
seperti yang pernah ada dalam mimpiku. itulah sesal terberatku. disaat
aku telah menemukan satu-satunya orang yang menyayangiku, kini aku harus
merelakanmu untuk selamanya. aku berusaha dengan ikhlas dan berbesar
hati. dan aku hanya bisa memndoakan agar engkau menjadi keluarga sakinah
mawaddah warrohmah. hal yang aling berat adalah saat aku datang ke
pernikahannya. dimana aku harus berusaha sebisa mungkin tidak
mencucurkan air mata ini dihadapannya. karena aku tahu kalau dia masih
menyayangiku seperti dulu. dan kenangan dipertemuan singkat itu adalah
saat hari ulang tahunku. tanpa kusangka dia sengaja bangun tepat jam
00.00 WIB dmenelponku dan memberikan ucapan ultahku yang ke 20. saat
itulah aku benar-benar menyesal meski dia tidak bisa memberikan kado
apapun. tapi bagiku ucapan dan doanya adalah kado tebaik buatku. terima
kasih kasih impianku. engkau telah mengajarkanku akan pengorbanan dan
segala hal. terima kasih juga telah mengijinkan aku singgah dihatimu
untuk sementara.